sumber: tim dbm |
Difabel Blora Mustika (DBM) adakan kegiatan Pelatihan Penguatan Advokasi Korban Kekerasan pada Perempuan Disabilitas. Kegiatan ini diikuti oleh perwakilan lima perempuan disabilitas masing-masing kecamatan dampingan. Kegiatan ini bertempat di Hotel Mustika dengan dihadiri juga oleh satu project leader, satu finance officer, tiga project officer dan tiga support staff, Sabtu (23/10).
Moh. Abdul Ghofur, selaku ketua DBM mengatakan bahwa kegiatan ini dilakukan bertujuan untuk membekali kelompok dampingan terkait advokasi korban kekerasan terhadap perempuan disabilitas.
“Misal ada di sekitar kita, karena banyak kasus kekerasan seksual yang pelakunya dari orang terdekat. Kita berharap teman-teman bisa menyikapi dan bertindak jika ada kasus semacam itu di sekitar kita. Kita pernah mendampingi, itu juga kita kerepotan apalagi memang kalau berakhir dengan kekeluargaan,” terang Ghofur.
Menurut Siti Barokhatin Ni’mah selaku fasilitator, kegiatan ini menghadirkan narasumber dari Yayasan SAPDA (Sentra Advokasi Perempuan Difabel dan Anak), yakni Ayatullah RK dan Nurul Saadah Andriani.
Sebagai pembuka, fasilitator dari tim DBM memaparkan terkait isu kekerasan yang menimpa perempuan disabilitas di Kabupaten Blora. “Selama dua tahun ini, kami pernah mengunjungi dua korban kekerasan yang sampai hamil. Dan yang terakhir ini adalah korban dengan disabilitas ruwi dan grahita, tekdakwa yang merupakan ayah korban dinyatakan bebas,” terang Ririn.
Ghofur berharap, ada tenaga ahli yang bisa mengerti bagaimana berkomunikasi dengan tema-teman ruwi (rungu wicara) dan grahita, dan disabilitas yang lain. Narasumber-narasumber hebat kami datangkan untuk memotivasi para perempuan disabilitas. “Harapannya para peserta dapat terlibat aktif dalam diskusi dan menyampaikan permasalahan serta pertanyaan-pertanyaan yang bisa membangun dan menambah wawasan baru,” ujar Ghofur.
sumber: tim dbm |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar