sumber: tim dbm |
Difabel Blora Mustika (DBM) adakan Group Meeting yang dihadiri oleh enam kecamatan dampingan. Enam kecamatan sasaran itu yakni, Kecamatan Banjarejo, Kecamatan Kunduran, Kecamatan Jepon, Kecamatan Ngawen, Kecamatan Tunjungan dan Kecamatan Bogorejo. Masing-masing kecamatan menghadirkan lima perwakilan perempuan disabilitas, Minggu (17/9).
Sriyono, selaku perwakilan DBM, menyampaikan bahwa kita akan melakukan FGD (Focus Group Discussion) yang setiap kelompok ada diacak dan kemungkinan akan memiliki anggota dari setiap PERDIFA. “Karena dari kelompok satu dan yang lain itu berbeda, nanti diharapkan bisa menyampaikan apa yang sedang dikerjakan, dan ide yang akan dilakukan untuk kolaborasi. Perlu diingat bahwa pendampingan ini tinggal satu bulan lagi dan harapannya ke depan teman-teman dampingan bisa melanjutkan sendiri dan mandiri,” terangnya.
Sebelum melakukan FGD, tim DBM mengadakan mic take over yang diisi oleh teman-teman dampingan yang berkenan. Di antaranya, ada yang bercerita pengalaman, kelompok usaha, pemasaran produk, dll.
Barokhatin, salah satu fasilitastor menyampaikan bahwa FGD ini dilakukan salah satunya untuk kolaborasi antar PERDIFA. “Setelah melakukan diskusi, masing-masing kelompok diminta untuk menyampaikan hasil diskusi di depan forum dan akan diberi tanggapan,” katanya.
“Ada komitmen yang harus dilakukan ketika ada program kolaborasi, yakni siap melayani ketika ada pesanan, komunikasi terkait ketersediaan produk dan harga yang beda untuk reseller dan konsumen,” terang Barokhatin.
Sebagai saran, Moh. Abdul Ghofur selaku ketua menyampaikan bahwa hasil diskusi tadi ada yang berkaitan dengan manajemen keuangan. “Silahkan didiskusikan lebih lanjut dengan pendamping masing-masing. Kas yang ada silakan dimanfaatkan untuk modal, keuntungannya bisa dibagi bersama sehingga pokoknya tetap utuh,” kata Ghofur.
sumber: tim dbm |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar